Pegangan yang kokoh.

Jumat, 24 Juli 2009 | komentar

Keimanan menjadikan seseorang memiliki prinsip hidup yang tidak mudah tergoyahkan oleh kesenangan dunia yang hanya sementara. Ia tak kan mudah terpengaruh dengan godaan syetan. Ia telah meyakini dengan sungguh-sungguh apaya telah diucapkannya untuk ia buktikan apa yang telah menjadi pernyataannya, janji dan sumpah. Cukuplah Allah menjadi pelindungnya. Ia telah memasrahkan diri, mengaku dengan tulus dan telah ridha Allah sebagai Rabbnya, Isalam sebagai dien, dan Muhammad sebagai nabi dan utusan-Nya.

Tak perlu ada yang ditakutkan dan disedihkan ketika keimanan telah menghunjam dalam dada, mampu menjaganya dengan baik.Senantiasa berpegang teguh dengan nilai-nilai keimanan :

Firman Allah :

30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.

32. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS.41:30-32)

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS.3:139)

Orang-orang beriman telah menjadikan Allah sebagai pelindungnya. Ia senantiasa berada dalam cahaya yang menerangi kehidupannya. Ia tak kan pernah mau berada dalam kegelapan.

Firman Allah :

256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
257. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

(QS.2:256-257)

Pertemanan yang mengantarkan pada kebahagiaan yang terus menerus tiada henti

Kamis, 23 Juli 2009 | komentar (2)

بِســمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيـم

Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Teruntuk saudara-saudaraku yang telah Ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dien, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi Rasul Allah.

Kuucapkan salam atas kalian

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS.43:67)

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS.4:69)

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)." (QS.43:36-38)

Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). (QS.25:28)


36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

37. (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.

38. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.

(QS. 4: 36-38)


"Perumpamaan tentang teman duduk yang shalih dan teman duduk yang buruk adalah ibarat penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Maka dari penjual minyak wangi kalian bisa mendapatkan minyak wangi atau menciumkeharumannya, sedangkan dari tukang pandai besi kalian bisa terjilat api yang membakar pakaian atau kalian akan terkena asapnya". (HR Bukhari)

Pertemanan yang baik adalah berlandaskan kepada nilai-nilai keimanan. Merupakan tali yang kokoh untuk memperat persaudaraan...

Dalam surat Al Hujurat Allah berfirman :

10. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

[1409]. Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.

[1410]. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya.

Jangan sampai pertemanan kita jadi ternodai hanya karena saya aktivis Partai Keadilan sejahtera sedangkan anda adalah bukan pendukung partai saya atau anda anti dengan partai...

Setiap kita memang punya pendapat masing-masing tentang berbagai hal... tentu harus disertai dengan argumen.... jangan asal bunyi... jangan sembarangan mengumbar kata-kata ...

Allah berfirman:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS.17:36)


Ya Allah….
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."


سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ


Teruntuk saudara-saudaraku yang telah Ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dien, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi Rasul Allah.

Kuucapkan salam penutup atas kalian


وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Wagimin Bin Wangsa Reja - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger